Akbar Ridzqy: Lorong Kopi, Kedai Tersembunyi yang Nyaman Bagi Pecinta Kopi

Mediabintang.com – Di tengah hiruk pikuk Jakarta, ada sebuah kedai kopi yang tidak menonjol di pinggir jalan Margasatwa No. 9, Cilandak Timur. Tak ada papan nama mencolok, bahkan akses masuknya harus melalui lorong sempit. Namun siapa sangka, lorong itu mengantarkan langkah menuju coffee shop yang luas dengan suasana nyaman: Lorong Kopi.

Didirikan oleh empat bersaudara yang diwakili oleh  Akbar Ridzqy pada Desember 2021, Lorong Kopi hadir di masa yang tidak ideal, saat pandemi Covid-19 masih membayangi aktivitas masyarakat. Namun, dengan keberanian dan keyakinan yang kuat, empat bersaudara  membangun usaha tersebut.

Nama “Lorong Kopi” dipilih karena saat awal berdiri kedai kopi ini hanya memiliki satu akses masuk melalui lorong sempit di samping rumah orang tua Akbar. Saat itu, Lorong Kopi baru memiliki ruang bar dan tempat duduk yang tak begitu luas.  “Nama lorong dipilih supaya kita selalu ingat dari mana coffee shop ini mulai berdiri,” ujar Akbar Ridzqy saat berbincang santai sambil menikmati kopi dan kudapan dengan majalah Business Asia Indonesia di Lorong Kopi pada Kamis (4/7/2025).

Sejak tahun 2024, Lorong Kopi berkembang menjadi lebih luas. Namun nuansa awal yang intim dan tenang tetap terjaga. Lokasi Lorong Kopi yang tersembunyi dan jauh dari kebisingan jalan raya menjadi “hidden gem” yang cocok untuk bekerja, belajar, rapat, atau sekadar bersantai.

Lorong Kopi yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 22.00 WIB ini menyajikan berbagai pilihan kopi, milk-based drink, hingga mocktail unik yang telah memiliki pelanggan setia. Menu makanan juga tak kalah lezat dan menarik, mulai dari kudapan, pasta hingga rice bowl. “Yang paling laris tetap kopi gula aren,” kata Akbar. Namun beberapa waktu belakangan ini, varian seperti iced americano dan “magic coffee” (kopi susu dengan komposisi khusus) ikut meramaikan pesanan.

Lorong Kopi terus berinovasi. Setiap dua bulan, kedai kopi ini menghadirkan menu baru. Contohnya, ketika minuman matcha mulai naik daun, Lorong Kopi tidak sekedar mengikuti tren. “Kami coba kombinasikan dengan bahan-bahan lain biar tetap menarik,” ujar Akbar.

Selain menjadi tempat nongkrong yang nyaman bersama teman maupun keluarga, Lorong Kopi sering menjadi tempat kumpul berbagai komunitas seperti komunitas buku, sepeda, sepeda motor, hingga pelari. Lorong kopi beberapa kali menjadi pilihan untuk acara lamaran atau pernikahan dengan kapasitas bisa mencapai 250 pax.

Pelayanan yang Berkesan

Akbar menyadari bahwa dalam industri kopi yang padat persaingan, menawarkan produk semata tidak cukup. Saat membangun brand Lorong Kopi, ia fokus pada tiga hal yaitu rasa, pelayanan, dan suasana.

Selain rasa yang nikmat dan lezat, Lorong Kopi memberikan pelayanan yang ramah sehingga memberi kesan bagi setiap pengunjung. Akbar juga berupaya menciptakan suasana yang bisa membuat orang nyaman dan betah saat melakukan kunjungan ke Lorong Kopi.

Ambience Lorong Kopi yang nyaman dan estetik memang menjadi daya tarik tersendiri. Dinding bata ekspos, pencahayaan hangat, dan sudut-sudut yang instagramable membuat tempat ini disukai banyak kalangan, terutama anak muda.

Lokasi yang tidak terlihat dari jalan utama, menjadi tantangan tersendiri bagi Akbar untuk mempromosikan Lorong Kopi. Sejak awal berdiri, ia memaksimalkan media sosial sebagai sarana promosi. “Di awal berdiri, Lorong Kopi tidak kelihatan dari pinggir jalan, plang atau signboard juga belum terpasang. Melalui media sosial kita produksi konten yang menarik orang untuk berkunjung ke Lorong Kopi. Setelah datang, urusan rasa, pelayanan, dan suasana yang berbicara,” ujar Akbar.

Salah satu hal menarik dari Lorong Kopi adalah pendekatannya terhadap “kompetitor”. Bagi Akbar, sesama pelaku coffee shop bukanlah pesaing, melainkan mitra untuk tumbuh bersama. “Walaupun kita bergerak di dunia yang sama yaitu coffe shop, kita saling support supaya bisa memaksimalkan brand masing-masing,” tuturnya.

Hal ini diwujudkan dengan menyediakan space bagi brand pastry yang belum memiliki gerai fisik. Produk-produk seperti banana bread, chocolate mud cake, dan cheesecake dari berbagai brand hadir bergantian, melalui sistem kurasi yang ketat. “Kami sengaja tidak produksi pastry sendiri. Jadi pastry dari brand teman-teman bisa jualan di sini secara offline,” jelasnya.

Merintis Bisnis Kopi

Akbar memilih menekuni bisnis coffee shop karena menikmati kopi sudah menjadi budaya di tengah masyarakat. “Tak hanya menikmati kopi, orang datang datang ke coffee shop sambil bekerja, belajar, rapat, dan lain-lain,” tuturnya.

Ide untuk terjun dan membangun bisnis berawal dari dorongan orang tua Akbar, pasangan Salim Fauzi dan Ida Royani yang keduanya sama-sama berdarah Betawi. Akbar pun memilih merintis usaha kopi pada 2021

Waktu itu, Akbar yang berusia 26 tahun sudah memiliki pekerjaan yang terbilang mapan di sebuah kedutaan besar. Tekadnya yang kuat untuk membangun Lorong Kopi membuat Akbar memutuskan berhenti dari tempatnya bekerja.  “Meskipun digaji dollar, saya memutuskan resign karena saya pribadi memiliki keyakinan untuk menjalankan ini,” ujar Akbar yang lulus dari London School of Public Relations (LSPR) jurusan Hubungan Internasional pada 2016.

Keputusan itu bukan tanpa risiko. Namun berkat keyakinan dan dukungan keluarga, anak kedua dari empat bersaudara ini mantap memilih jalur wirausaha. Padahal saat itu kondisi Indonesia sedang tidak baik-baik saja karena ada pandemi Covid 19.

Pemerintah pun menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tidak memperbolehkan tempat usaha kuliner memberikan layanan makan di tempat (dine in) kemudian dibatasi hingga 50% dari kapasitas. Aturan tersebut tentu mempengaruhi omzet Lorong Kopi.

Tak menyerah, Akbar pun terus mempromosikan Lorong Kopi melalui media sosial dan memanfaatkan jaringan pertemanan. “Intinya pada saat kita membangun usaha, bagaimana mindset kita untuk mencari cara agar customer itu datang ke sini, kemudian merasa nyaman karena disambut dengan ramah saat berkunjung ke sini,” tuturnya.

Sebelum membuka Lorong Kopi, Akbar melakuan riset dan pengembangan (R&D) terkait bisnis kopi. Akbar banyak belajar dari Muhamad Iskandar,  sepupunya yang sudah lama bergelut di dunia kopi. Sebelum dibuka untuk umum, Akbar mengundang teman-temannya untuk test trial and error dari segi rasa maupun alur jualannya. Akhirnya, Lorong Kopi buka untuk umum pada 15 Desember 2021.

Kini, Lorong Kopi tengah bersiap membuka cabang baru di dua Lokasi yaitu Jakarta dan Kelapa Gading Meski namanya tetap “Lorong”, konsep lorong secara fisik tidak harus selalu dipertahankan. “Yang penting nilai-nilainya kita bawa, mulai dari rasa, service, dan suasana. Kita usahakan selalu konsisten dengan apa yang kita sudah sajikan disini,” ujar Akbar.

Persiapan ekspansi dilakukan dengan cermat. Tim yang telah lama bekerja akan diterjunkan ke cabang baru, sementara karyawan baru akan dilatih lebih dulu di Lorong Kopi Cilandak. “Kami tidak ingin buru-buru. Supaya kualitas tetap terjaga,” tambahnya. Ia juga mempertimbangkan ekspansi ke luar Jakarta, seperti Bandung, namun dengan prinsip kehati-hatian.

Bagikan ke jaringanmu :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait

Terkini

Akbar Ridzqy: Lorong Kopi, Kedai Tersembunyi yang Nyaman Bagi Pecinta Kopi
MediaBintang.com,Jakarta–Berlatar Negeri para Imam, Film 'Pengin Hijrah' mengambil lokasi syuting di Uzbekistan. Tiga kota bersejarah menjadi latar; Tashkent, Samarkand, dan Bukhara. Selain itu, Bengkulu dan Bogor Jawa Barat.
Pengin Hijrah, film berlatar Negeri Uzbekistan, penuh Romance
Amigos 1
Staycation di Jakarta Makin Seru! Amigos Mexican Kitchen & Bar Resmi Dibuka di The Tavia Heritage Hotel
Damar Group-ciliwung
Lewat 'Green The River, Grow The Hope' Damar Group Selamatkan Sungai Ciliwung
Tokoh sentral grup band 'Sukir Genk' yang lebih dikenal sebagai musisi reggae, Erick SG asal kota Wonogiri, Jawa Tengah, baru saja merilis single, bertajuk 'Pelic' bersama label 'Transparan Musik'.
Hari Musik Reggae Internasional, Erick SG Rilis Single "Pelic" untuk Perdamaian

Populer

Akbar Ridzqy: Lorong Kopi, Kedai Tersembunyi yang Nyaman Bagi Pecinta Kopi
MediaBintang.com,Jakarta–Berlatar Negeri para Imam, Film 'Pengin Hijrah' mengambil lokasi syuting di Uzbekistan. Tiga kota bersejarah menjadi latar; Tashkent, Samarkand, dan Bukhara. Selain itu, Bengkulu dan Bogor Jawa Barat.
Pengin Hijrah, film berlatar Negeri Uzbekistan, penuh Romance
Amigos 1
Staycation di Jakarta Makin Seru! Amigos Mexican Kitchen & Bar Resmi Dibuka di The Tavia Heritage Hotel
Damar Group-ciliwung
Lewat 'Green The River, Grow The Hope' Damar Group Selamatkan Sungai Ciliwung
Tokoh sentral grup band 'Sukir Genk' yang lebih dikenal sebagai musisi reggae, Erick SG asal kota Wonogiri, Jawa Tengah, baru saja merilis single, bertajuk 'Pelic' bersama label 'Transparan Musik'.
Hari Musik Reggae Internasional, Erick SG Rilis Single "Pelic" untuk Perdamaian