MediaBintang.Com, Kota Tangerang – Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany mengatakan, kewaspadaan orang tua adalah kunci keberhasilan dalam penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak.
Menurutnya, orang tua perlu memahami betul perubahan yang dialami anak. Maka penanganan dari tenaga medis yang tepat bisa lebih cepat didapat dan mencegah fatalitas DBD.
“ Orang tua harus paham betul sama anaknya, karena diagnosis dokter sering mengandalkan anamnesis atau wawancara medis. Dengan pertanyaan, hampir 60 persen bisa diduga sehingga ketika anak DBD, orang tua harus tahu kondisi anaknya,” kata Mugiya, kemarin.
Mugiya menambahkan bahwa data sepanjang 2024 terbanyak pada Maret yaitu dengan 600an kasus DBD dan kasus meninggal karena DBD sepanjang 2024 ada enam kasus dan lima di antaranya adalah anak-anak.
“Meski DBD menjangkiti kelompok usia yang produktif, fatalitasnya paling banyak terjadi di usia kelompok anak-anak, karena memang imunitas anak tidak sebaik kelompok usia produktif yang disertai gejala-gejala perburukan sulit ditemukan pada anak DBD, terlebih kerap kali ditemukan anak sudah dalam kondisi kritis,” tambah Mugiya.
Beberapa gejala yang menjadi penanda bagi orang tua bahwa anak mengalami perburukan saat DBD. Kata Mugiya, tidak ada perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut secara hebat, lemah, lesu, hingga ingin terus tidur.
“Perlu juga diperhatikan saat anak mengalami perubahan perilaku. Seperti suka marah-marah, terlihat pucat, dan tangan serta kaki dingin, perdarahan hingga tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam,” ujarnyanya.
Mugiya melanjutkan bahwa kolaborasi multisektor pada penanganan DBD di Kota Tangerang ialah, sosialisasi PSN 4M Plus di seluruh 39 puskesmas dan 1.097 posyandu. Kemudian, menggerakkan seluruh masyarakat dan pegawai melaksanakan aksi bebersih memberantas sarang nyamuk di lingkungannya. Dalam hal ini, dapat melibatkan kader jumantik.
“Kolaborasi juga dikuatkan dengan Dinas Pendidikan, selama libur sekolah menugaskan seluruh pelajar di Kota Tangerang untuk memeriksa sarang nyamuk di rumah mereka masing-masing. Terlebih, menjadikan anak-anak sebagai kader jumantik, yakni sebagai bagian dari projek sekolah,” pungkas Mugiya.(san/*)