Amerika Serikat dan China Gelar Putaran Baru Negosiasi Dagang di London

He Lifeng, China's vice premier, arriving for the trade talks in London
He Lifeng, China's vice premier, arriving for the trade talks in London

London – Amerika Serikat dan China kembali duduk bersama dalam perundingan dagang terbaru yang digelar di Lancaster House, London. Pertemuan ini bertujuan meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia yang selama ini memicu kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Delegasi AS dipimpin oleh Menteri Perdagangan Howard Lutnick, yang didampingi oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara dari pihak China hadir Wakil Perdana Menteri He Lifeng, yang menjadi tokoh kunci dalam kebijakan ekonomi Beijing.

Fokus Isu: Mineral Langka dan Teknologi Canggih

Salah satu topik utama dalam pembahasan adalah ekspor mineral langka (rare earths) oleh China, yang sangat penting untuk teknologi modern seperti smartphone, kendaraan listrik, dan semikonduktor. Amerika Serikat menuduh China memperlambat pengiriman bahan-bahan penting ini, yang memperburuk ketegangan dagang.

Sebaliknya, China mengecam langkah Washington yang membatasi akses terhadap teknologi penting, termasuk semikonduktor dan perangkat lunak desain chip yang vital untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Hubungan Memanas Setelah Gencatan Senjata Sementara

Bulan lalu, kedua negara sepakat pada gencatan senjata sementara atas tarif perdagangan. Namun, sejak saat itu masing-masing pihak menuduh yang lain melanggar kesepakatan. AS menyebut China gagal melonggarkan ekspor logam magnetik, sedangkan China menyoroti larangan ekspor teknologi dan pencabutan visa bagi pelajar asal Tiongkok.

Presiden AS Donald Trump sempat berbicara lewat telepon dengan Presiden China Xi Jinping pekan lalu. Trump menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai “sangat positif” dan menyatakan bahwa hasilnya “menguntungkan bagi kedua negara”.

Sementara itu, Xinhua, kantor berita resmi China, melaporkan bahwa Xi meminta AS untuk “menarik kebijakan negatif yang selama ini diberlakukan terhadap China”.

Harapan Muncul, Tapi Tantangan Masih Besar

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengungkapkan optimisme menjelang negosiasi. Ia mengatakan bahwa pertemuan ini diharapkan menghasilkan “jabat tangan besar” dan membuka jalan bagi pengurangan hambatan ekspor di sektor penting.

“Setelah jabat tangan itu, kami berharap ekspor mineral langka dari China akan kembali lancar dan AS akan mulai melonggarkan kontrol ekspornya,” ujar Hassett. Namun, ia juga menegaskan bahwa AS masih ingin mempertahankan pembatasan untuk teknologi semikonduktor paling canggih.

Pengamat pasar dan manajer dana dari Artemis, Swetha Ramachandran, menyambut kehadiran Lutnick dalam negosiasi ini. Ia menyebutkan bahwa fokus pembahasan banyak mengarah ke dominasi China dalam produksi mineral langka—sekitar 69% produksi global—yang sangat penting bagi industri teknologi AS.

Ketegangan Lama Belum Usai

Sebelumnya, perang tarif antara AS dan China dimulai setelah Trump menerapkan tarif impor besar-besaran, yang kemudian dibalas oleh Beijing. Perang dagang ini sempat mencapai puncaknya dengan kenaikan tarif hingga 145%.

Namun pada Mei lalu, pertemuan di Swiss menghasilkan kesepakatan gencatan senjata: AS menurunkan tarif menjadi 30%, sementara China menurunkan bea masuk produk AS menjadi 10% dan berjanji melonggarkan ekspor mineral strategis.

Meski demikian, kedua negara kini saling menuding melanggar komitmen non-tarif.

Greer menyatakan bahwa China belum mencabut pembatasan atas ekspor magnetik berbasis rare earth. Sementara itu, Beijing menyebut AS telah melarang penjualan software desain chip, menghentikan distribusi chip Huawei, dan mencabut visa pelajar asal China.

Kondisi Ekonomi Global Tertekan

Kementerian Perdagangan China menyatakan telah menyetujui sejumlah izin ekspor mineral langka, namun tidak merinci negara tujuan ekspor tersebut.

Trump sebelumnya mengklaim bahwa Xi telah menyetujui dimulainya kembali perdagangan rare earth. Namun menurut Hassett, hingga kini volume ekspor yang dilepas masih belum sesuai dengan kesepakatan di Jenewa.

Sementara itu, data terbaru dari China menunjukkan bahwa ekspor China pada bulan Mei naik 4,8% secara tahunan dalam dolar AS, tetapi impor turun 3,4%, jauh lebih buruk dari proyeksi analis sebesar penurunan 0,9%.

Di sisi lain, Inggris juga sedang bernegosiasi dengan AS terkait tarif ekspor baja. Jika kesepakatan tidak tercapai sebelum 9 Juli, produk baja asal Inggris akan dikenai tarif lebih tinggi di pelabuhan AS.

Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), pertumbuhan ekonomi global kini diprediksi hanya 2,9%, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,1%. OECD menyalahkan peningkatan signifikan hambatan perdagangan global atas perlambatan ini.

Bagikan ke jaringanmu :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait

Terkini

staycation keluarga Grand Sahid Jaya
Staycation Keluarga Seru dan Edukatif di Grand Sahid Jaya Jakarta Selama Libur Sekolah!
Foto bersama para pemenang SFPP EoS 2025 dengan H. E. Denis Chaibi, para juri, dan Ko-Direktur EoS 2025
Europe on Screen 2025 Resmi Ditutup dengan Pesan Kuat tentang Pemberdayaan Generasi Muda dan Perayaan Keberagaman dalam Film
WhatsApp Image 2025-06-24 at 09.46
Sotis Hotel Kemang Hadirkan Japanese Brunch All You Can Eat
Menginap di Waringin Hospitality, Bawa Pulang Mobil Chery Tiggo Cross Premium!
Menginap di Waringin Hospitality, Bawa Pulang Mobil Chery Tiggo Cross Premium! Ini Cara Ikut Undiannya
Kaizen Festival Nasional ke-9 Resmi Dibuka, Dorong Inovasi dan Efisiensi Rumah Sakit Berbasis Lean Management
Kaizen Festival Nasional ke-9 Resmi Dibuka, Dorong Inovasi dan Efisiensi Rumah Sakit Berbasis Lean Management

Populer

staycation keluarga Grand Sahid Jaya
Staycation Keluarga Seru dan Edukatif di Grand Sahid Jaya Jakarta Selama Libur Sekolah!
Foto bersama para pemenang SFPP EoS 2025 dengan H. E. Denis Chaibi, para juri, dan Ko-Direktur EoS 2025
Europe on Screen 2025 Resmi Ditutup dengan Pesan Kuat tentang Pemberdayaan Generasi Muda dan Perayaan Keberagaman dalam Film
WhatsApp Image 2025-06-24 at 09.46
Sotis Hotel Kemang Hadirkan Japanese Brunch All You Can Eat
Menginap di Waringin Hospitality, Bawa Pulang Mobil Chery Tiggo Cross Premium!
Menginap di Waringin Hospitality, Bawa Pulang Mobil Chery Tiggo Cross Premium! Ini Cara Ikut Undiannya
Kaizen Festival Nasional ke-9 Resmi Dibuka, Dorong Inovasi dan Efisiensi Rumah Sakit Berbasis Lean Management
Kaizen Festival Nasional ke-9 Resmi Dibuka, Dorong Inovasi dan Efisiensi Rumah Sakit Berbasis Lean Management