Mediabintang.com – Sitti Nurbaya, drama yang pernah fenomenal di TVRI, kini, kembali dapat kita sakisan setelah dilakukan restorasi.Drama berefisode enam seri ini, menurut Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, bukan sekadar kisah cinta klasik, tetapi juga cerminan realitas sosial pada masanya. “TVRI dalam merestorasi drama ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya yang harus terus didukung,” katanya.
Lebih lanjut urainya, restorasi drama televisi Sitti Nurbaya ini, bukan merupakan suatu upaya teknis, tapi langkah strategis upaya menghidupkan kembali memori kolekif bangsa. “Selain itu, juga serta memastikan generasi mendatang tetap dapat menikmati dan belajar dari karya-karya sastrawan bangsa kita dan karya sastra ini saya fikir adalah karya yang fenomenal dari seorang penulis sastrawan Marah Rusli yang ditulis dan diterbitkan pertama kali oleh balai pustaka pada tahun1922,” jelasnya.
Ia juga berharap TVRI terus melakukan restorasi karya-karya bersejarah lainnya, guna melestarikan warisan budaya Indonesia dan memperkenalkannya kepada generasi bangsa.
Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno menyampaikan bahwa banyak aset audio visual yang dimiliki oleh TVRI sebagai stasiun televisi tertua. “Ketika saya masuk bekeja di TVRI, saya melihat kaset-kaset drama lama yang terlantar. Padahal isinya adalah ‘sesuatu’,” tegasnya.
Proyek restorasi Sitti Nurbaya sendiri telah dirintis sejak 2023 dengan tujuan agar mampu menghasilkan kualitas gambar dan suara agar lebih tajam, jernih agar sesuai dengan teknologi generasi masa kini. “Restorasi Sitti Nurbaya adalah langkah besar dalam menghadirkan kejayaan sinema klasik Indonesia. Drama Sitti Nurbaya pada tahun 1990-an ini, sudah menghadirkan drama Korea versi Indonesia,” kata Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno.
Novel Sitti Nurbaya menurutnya, tidak kalah dengan skenario drama Korea yang populer saat ini. “TVRI merasa terpanggil untuk mengembalikan kejayaannya dalam kualitas terbaik agar generasi sekarang dapat menikmatinya dengan pengalaman yang lebih baik”, lanjutnya.