MediaBintang.com,Jakarta-Dihadapan ribuan siswa-siswi madrasah se-Jabodetabek dan tenaga didik guru yang menyaksikan penutupan Madrasah Competition (JMC), Dr. H. Adib, M.Ag, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta, mengatakan, Jakarta Madrasah Competition (JMC) adalah sebuah kompetisi tahunan yang diadakan untuk para Guru, serta siswa-siswi madrasah di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jakarta.
“Tujuan Kegiatan Jakarta Madrasah Competition (JMC) diadakan, untuk:
meningkatkan mutu pendidikan madrasah. JMC menjadi ajang untuk mengukur sejauh mana proses pembelajaran telah berjalan efektif dan mengidentifikasi potensi siswa-siswi Madrasah,” terang Adib mengenai maksud diadakannya JMC yang di gelar di JCC, Senayan, Jakarta (1/11/2024).
Selain itu juga, JMC untuk mendorong semangat kompetisi sehat.
“Dengan adanya kompetisi, siswa-siswi termotivasi untuk belajar lebih giat dan mengembangkan potensi diri. JMC juga menjadi wadah bagi siswa
siswi untuk mengasah berbagai kompetensi, baik akademik
maupun non-akademik, seperti ilmu pengetahuan, seni, dan keterampilan,” kilah Adib.
Selain prestasi akademik, JMC juga bertujuan untuk menumbuhkan karakter siswa seperti sportivitas, kerja sama tim, dan rasa percaya diri.
“Menyebarkan semangat inovasi dan kreativitas: Melalui
berbagai lomba yang diselenggarakan, JMC mendorong siswa
siswi untuk berinovasi dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.
Mempererat silaturahmi antar madrasah,” papar Adib.
Pada kegiatan tahun ini, JMC juga bekerjasama dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang memiliki keterkaitan dalam konteks pengembangan potensi generasi muda dan penguatan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Adapun peserta JMC tahun ini berjumlah 2.614 orang dengan rincian peserta jenjang Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.570 orang, Madrasah Tsanawiyah atau MTs (771 peserta) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 273 peserta.
“Kami harapkan kerja sama (dengan BI) ini terus bisa ditingkatkan untuk terus menumpuk prestasi dan semangat anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia,” ujar Adib.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag. Menurutnya kepercayaan masyarakat terhadap madrasah dari tahun ke tahun terus meningkat. Karena itu wajib hukumnya Kanwil Kemenag juga sekolah dan para guru untuk menjaga kepercayaan masyarakat tersebut.
“Caranya adalah dengan terus berprestasi dalam berbagai bidang. Dan jangan pernah puas dengaan pencapaian prestasi kita,” katanya.
Ia berharap siswa-siswi madrasah untuk bangga mengaku sebagai siswa madrasah di manapun berada. “Jangan berkecil hati, sebut nama madrasahnya dan berbanggalah menjadi bagian dari madrasah,” tandasnya. (Dena/red)