MediaBintang.com, Kota Tangerang – Atlet panjat tebing nasional asal Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi, berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Nasional Open Piala Wali Kota Tangerang 2024 yang digelar di Tangerang Sport Climbing Center, Cipondoh, Kota Tangerang.
Desak Made tampil gemilang di kategori speed putri perseorangan, mengalahkan atlet tuan rumah, Rajiah Salsabillah, dengan catatan waktu 6,64 detik.
Dalam final yang sengit tersebut, Desak Made menunjukkan kecepatan dan ketepatan luar biasa dalam menyelesaikan jalur panjat tebing, sementara Rajiah, meski tampil dengan penuh semangat, harus puas di posisi kedua dengan waktu 8,76 detik.
Kemenangan ini sekaligus menjadi kado manis penutup tahun 2024 bagi Desak Made yang sudah lama mempersiapkan diri untuk ajang ini.
Usai pertandingan, Desak Made mengungkapkan rasa senangnya atas capaian ini. “Pertandingan ini cukup penting bagi saya karena selain berkompetisi di level internasional, juga menjadi kesempatan untuk mengukur kekuatan dan meningkatkan kapasitas diri. Medali emas ini menjadi pencapaian yang sangat berarti bagi saya di akhir tahun,” ujar Desak dengan penuh kebanggaan.
Sementara itu, Rajiah Salsabillah mengaku sudah berusaha sebaik mungkin meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.
“Saya sudah mengusahakan yang terbaik, namun hasil hari ini hanya bisa meraih peringkat kedua. Saya belum cukup puas dengan performa saya. Tadi di final ada sedikit kesalahan teknis, dan saya akan memperbaikinya di latihan berikutnya,” ujarnya.
Rajiah juga menyebutkan bahwa kondisi cuaca yang sedikit gerimis dan menyebabkan sedikit slip dalam jalur panjat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performanya.
Kejuaraan Nasional Open Piala Wali Kota Tangerang ini menjadi salah satu ajang penting bagi para atlet untuk mengukur kemampuan mereka di level nasional, sekaligus menjadi persiapan menuju kejuaraan internasional.
Desak Made, yang telah mengukir prestasi di berbagai ajang internasional sebelumnya, terus berfokus untuk meningkatkan kualitas teknis dan mental bertandingnya.
Rajiah, meskipun gagal meraih medali emas kali ini, bertekad untuk terus berkembang. Ia mengakui pentingnya memanfaatkan pengalaman di kompetisi tingkat nasional untuk menghadapi tantangan lebih besar di masa depan.
“Kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga untuk saya. Saya akan terus berlatih lebih keras dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada,” tuturnya.
Dengan hasil ini, Desak Made semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu atlet terbaik di Indonesia yang siap bersaing di tingkat internasional, sementara Rajiah akan terus berjuang untuk mewujudkan impian meraih medali emas di kejuaraan berikutnya. (san/*)