Bengkulu – Yosia Yodan secara resmi dilantik sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu untuk masa jabatan 2024-2027. Prosesi pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Akbar Buchari, di Balai Semarak Provinsi Bengkulu pada Kamis pagi (19/12).
Dalam pidatonya usai pelantikan, Yosia memaparkan sejumlah program unggulan dan komitmennya untuk memajukan HIPMI Bengkulu. Program pertama yang akan dilaksanakan adalah menyiapkan kantor HIPMI Center.
“Kantor ini nantinya akan menjadi pusat bagi putra-putri Bengkulu untuk berkonsultasi, berkolaborasi, dan berdiskusi. Selain itu, kami juga akan mengadakan program studi banding ke Jakarta minimal dua kali setahun. Tujuannya agar pengurus BPD dan BPC dapat belajar langsung dari BPP HIPMI dan menerapkannya di daerah masing-masing,” ujar Yosia.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan pelaku UMKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bersama. Ia akan mengajak UMKM untuk berkolaborasi dengan memanfaatkan keahlian dari 12 bidang yang ada di HIPMI.
“Selain itu, kami akan mengadakan pelatihan dan memberikan literasi yang relevan untuk memberdayakan UMKM. Kami juga berencana menggelar kegiatan sosial seperti santunan untuk anak yatim dan program bakti sosial lainnya,” tambahnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi pelantikan ini dan menekankan peran strategis HIPMI dalam mendorong target pertumbuhan ekonomi daerah.
“Target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan pemerintah bukanlah hal yang mudah. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Bengkulu baru mencapai 4,5 persen. Namun, saya optimistis HIPMI mampu menjadi motor penggerak untuk mencapai target tersebut,” ujar Rosjonsyah.
Ia juga menyoroti potensi besar sumber daya alam Bengkulu yang belum tergarap maksimal. “Bengkulu memiliki kekayaan sumber daya alam seperti emas dan batu bara. Jadi, jika ada pengusaha lokal, mengapa kita harus bergantung pada pihak luar?” katanya.
Sultan B. Najamuddin, tokoh nasional asal Bengkulu, turut memberikan pandangannya. Ia memuji pelantikan ini sebagai contoh proses demokrasi yang baik dan berharap dapat menjadi referensi dalam reformasi politik nasional.
“Proses pemilihan Ketua HIPMI ini sangat demokratis dan efisien. Saat ini, politik sering dianggap mahal, dan kita perlu mengubah paradigma tersebut,” ujar Sultan.
