MediaBintang.com, Pasuruan – Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Pasuruan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangil pada Kamis (2/1/2025). Aksi ini bertujuan mendesak Kejari Bangil untuk menuntaskan berbagai kasus dugaan korupsi yang dinilai masih belum terungkap secara tuntas.
Para demonstran menyoroti beberapa kasus yang dianggap penting untuk diusut tuntas, di antaranya adalah kasus “Kopi Kapiten” dan kasus Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Mereka menuntut agar para aktor intelektual di balik kasus-kasus tersebut dapat dijerat hukum.
Koordinator aksi, Dr. Habib Yusuf SH MH, yang juga merupakan ketua Ormas Gaib Perjuangan, menegaskan tuntutan mereka terkait kasus PKBM. “Kami meminta kasus PKBM ini dituntaskan, juga aktor intelektualnya. Juga kelompok PKBM yang lain kan masih banyak, harus diusut semua,” tegasnya. Tuntutan ini menunjukkan kekhawatiran masyarakat terhadap potensi penyalahgunaan dana di sektor pendidikan.
Menanggapi tuntutan para demonstran, Kepala Kejari Bangil, Teguh Ananta, menjelaskan bahwa pihaknya masih dalam tahap pengumpulan bukti terkait kasus PKBM. Ia mengungkapkan bahwa terdapat 22 kelompok PKBM yang menjadi perhatian. “Memang ada 22 kelompok PKBM, pemberantasan korupsi sektor pendidikan menjadi prioritas kami. Dalam waktu satu dua bulan ini karena kami harus mengumpulkan bukti dan paling lambat akhir Februari, insya Allah akan ada tersangka lagi,” ujarnya. Pernyataan ini memberikan harapan adanya perkembangan signifikan dalam penanganan kasus PKBM dalam waktu dekat.
Terkait perkembangan kasus “Kopi Kapiten” yang telah berjalan cukup lama, Teguh Ananta mengharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi kepada pihak kejaksaan. “Dari DPRD memang tidak menyerahkan hasil pansus secara resmi, Kopi Kapiten sudah melalui proses politik di DPRD, kami menghargai apa yang menjadi hasil dari pansus. Kalau rekan-rekan ada bukti-bukti atau informasi terkait Kopi Kapiten ini, monggo serahkan ke kami,” imbuhnya. Pernyataan ini membuka ruang bagi partisipasi publik dalam mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut.
Aksi demonstrasi ini menunjukkan perhatian serius masyarakat Pasuruan terhadap isu korupsi. Desakan untuk penuntasan kasus-kasus dugaan korupsi, khususnya di sektor pendidikan, menjadi pesan penting yang disampaikan kepada Kejari Bangil.
Kejari Bangil berjanji akan menindaklanjuti tuntutan para demonstran dengan melakukan pengusutan secara profesional dan transparan. Perkembangan kasus-kasus tersebut akan terus dipantau oleh masyarakat dan diharapkan dapat membawa keadilan bagi masyarakat Pasuruan. (Atm)?
