MediaBintang.com,Jakarta-Band legendaris, KLa Project yang dipersonili Katon Bagaskara (vokal, bass, gitar), Lilo (Romulo Radjadin) (gitar, vokal), Adi Adrian (keyboard, piano, synthesizer) akan menggelar konser bertemakan ‘Harmoni Cahaya’, Selasa (31/10/2023) di Tenis Indoor Senayan, Jakarta.
Kla Project akan membawakan 27 lagu yang hits di belantika musik Tanah Air pada masanya.
Konser tersebut mengetengahkan perjalanan panjang Kla Project selama 35 tahun.
“Tak terbayangkan sebelumnya. Rasanya, tak hanya kami bertiga yang ingin melakukan selebrasi, tapi juga dengan para penggemar kami,” ujar kibordis KLa Project, Adi Adrian, beberapa waktu lalu.

Personil KLa Project, Katon Bagaskara (vokal, bass, gitar), Lilo (Romulo Radjadin) (gitar, vokal), Adi Adrian (keyboard, piano, synthesizer)
Vokalis KLa Project, Katon Bagaskara mengakui bahwa keterlibatan penggemar dalam menyaksikan konser secara langsung, menunjukan kebersamaan yang kerapkali memberi energi dan semangat baru.
“Kami bertiga tumbuh bersama, berkesenian dalam kombinasi situasi yang melibatkan emosi penonton. Kami tak hanya sekadar mainin musik, tapi kami memotret perjalanan hidup setiap manusia yang tumbuh bersama kami,” terangnya.
Vokalis Kla Project, Katon Bagaskara
Sebagai balasan, untuk memuaskan para KLanis, sebutan untuk para penggemar KLa Project dan penikmat musiknya, maka acara akan dikemas dengan konsep yang lebih istimewa bertemakan ‘Harmoni Cahaya’. Lebih dari yang pernah terjadi saat konser ulang tahun KLa Project lainnya.
“Yaa… KLa Project sudah 35 tahun! Tapi kami masih gondrong,” kata Romulo ‘Lilo’ Radjadin, sang gitaris maskulin yang kerap nyeleneh ini. Kami masih energik. Rasanya kami masih related dengan Gen z,” tegas keyboardist jenius, Adi Adrian.
Bicara soal tema “Harmoni Cahaya” ketiga personil tak banyak bercerita. Bagi mereka, sebuah konsep tak harus dinarasikan. Cukup dirasakan.

Adi Adrian (keyboard, piano, synthesizer)
“Kalau diceritakan, nggak seru. Jadi tonton aja sampai habis. Rasakan feel nya, kalau mengena, pasti akan komentar, waow ini toh maksudnya,” kata Adi.
“Tapi kalau tidak, misalkan ada yang komentar, oo gini ajah nih! Buat kami gak masalah, kami siap dengan komentar apa pun,” tambah vokalis Katon Bagaskara.
Di konsernya nanti, Kla Project juga membuka kolaborasi dengan penyanyi dan musisi lain. Namun mereka tak ingin membuka siapa saja musisi yang akan berkolaborasi.
“Kalau kita omongin di sini ga surprise lagi dong. Biar nanti jadi kejutan. Sama seperti pada kami sebelumnya, kami tidak memberi tahu,” ujar Lilo, (Romulo Radjadin) (gitar, vokal).

Lilo, (Romulo Radjadin) (gitar, vokal).
Bagi Adi, konser 35 tahun KLa Project saat ini memang beda. Kini mereka sudah jauh lebih matang. Konsep yang dibawakan nanti juga bakal lebih menyatu dengan KLanis yang merasakan selama mereka berkarir di dunia musik.
KLanis juga akan mengingat moment dimana pertama kali mereka menggelar konser tunggal.
“Kita berani mengklaim bahwa kita adalah band dalam negeri yang berani bersaing dengan band-band luar negeri dalam hal konser di gedung plenary dengan harga tiket yang lumayan mahal, satu jutaan hingga tiga jutaan. Belum ada saat itu, awal 2000-an, band dalam negeri yang berani pasang harga tinggi, aru kita saja,” tegas Adi.
Menurut Adi, kala itu KLa Project memang ingin tahu seberapa besar apresiasi penonton Indonesia kepada band atau musisi dalam negeri.
“Kita sih pengin lebih dihargai saja. Jadi harga tiket konser kita gak jauh-jauh dari band-band luar negeri yang datang konser di Indonesia. Meski begitu toh bisa sold out juga tiketnya,” kata Adi.
Berlatar Kla Project, kata Adi, barulah musisi-musisi dalam negeri mulai berani mematok harga tiket dengan lumayan dan konser di gedung Plenary hall.
Saat ini saja, tiket yang terjual habis meliputi kategori Super VIP seharga Rp 2,4 juta, VIP seharga Rp 1,5 juta, Gold seharga Rp 1 juta, Silver seharga Rp 750 ribu, Super Festival seharga Rp 600 ribu, dan Festival seharga Rp 500 ribu. (Feri/Nabila)