Novel laris berjudul “dan Bidadari Surga pun Cemburu” Diadaptasi Jadi Mini Series

Pimpinan Ponpes La Tansa K.H. Adrian Mafatihallah Karim dan Wakilnya, Ustaz Fairus Nahidhuddin


Novel laris berjudul “dan Bidadari Surga pun Cemburu” karya KH. Adrian Mafatihallah Kariem, MA diadaptasi menjadi mini series dengan judul sama.

Mengangkat kisah perjuangan wanita dalam meraih surga dibalut drama cinta, mini series tersebut resmi diluncurkan  di Pesantren La Tansa, Lebak, Banten, Rabu (22/2/2024) malam dalam pembukaan Sya’ban Festival.

“Sya’ban festival untuk menumbuhkan semangat dalam menyambut bulan suci Ramadan. Malam ini ada soft launching mini series dari buku saya, dan Bidadari Surga pun Cemburu,” ucap KH. Adrian Mafatihallah Kariem, MA, penulis novel sekaligus pimpinan Pesantren La Tansa.

Dalam kesempatan itu KH. Adrian Mafatihallah Kariem, mengatakan bahwa novel karangannya sempat dilirik salah satu production house (PH) untuk diangkat ke layar lebar. Bahkan, sudah berencana menunjuk Hanung Bramantyo sebagai sutradara dan Reza Rahadian sebagai pemainnya.

Namun, rencana tersebut urung terjadi lantaran pandemi Covid-19 dan pondok pesantren La Tansa terkena musibah banjir bandang. 

“Ada PH besar tertarik judul buku ini untuk difilmkan. Sutradara seperti Hanung, dan pemeran utama Reza Rahadian,” ungkap KH. Adrian Mafatihallah Kariem. 

Batal menjadikan novel tersebut sebagai film layar lebar menimbulkan ide untuk menggarap novel tersebut menjadi sebuah mini series. Uniknya para aktor mini series tersebut diperankan para guru dan santri La Tansa dengan dibantu film maker serta guru akting profesional. 

“Alhamdulillah anak santri dan guru di sini ipersiapkan wadah untuk mengembangkan minat dan bakat dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi, tekonologi dan multimedia,” kata Ustadz Fairus Nahidhuddin selaku wakil pemimpin Pondok Pesantren La Tansa.

Mini series “dan Bidadari Surga pun Cemburu” rencananya akan dibuat menjadi 10 episode. Mini series tersebut  akan tayang di Tilas Movie pada Ramadan 1455 H. 

“Saat ini baru selesai 3 episode. Semoga disukai dan menjadi media dakwah,” tutur Fairus Nahidhuddin.

Masih kata Fairus Nahidhuddin, Sya’ban Festival akan menjadi agenda tahunan demi mengembangkan minat dan bakat santri agar bisa berkiprah di masyarakat dengan bentuk pengabdian yang luas. 

Sya’ban Festival selain diisi dengan peluncuran mini series, juga menampilkan band La Tansiana dan berbagai cabang lomba untuk meningkatkan wawasan keilmuan santri. (dan)

Bagikan ke jaringanmu :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait

Terkini

Screenshot_20250809_093121_WhatsApp
Pameran Indo Leather Eat & Footwear (ILF) dan Indo Garment Textile (IGT) EXPO 2025 Dibuka
Screenshot_20250809_093121_WhatsApp
Pameran Indo Leather & Footwear (ILF) EXPO 2025, Alas Kaki Nasional Mencetak capaian positif
Screenshot_20250807_140108_WhatsApp
Pameran IndoBeauty Expo 2025 Pendorong Pertumbuhan Industri Kosmetik dan perawatan di Indonesia
Screenshot_20250806_172747_WhatsApp
Indohealthcare GAKESLAB Expo 2025, pameran inovasi teknologi kesehatan diikuti 12 negara
Screenshot_20250802_121745_WhatsApp
Pameran Indo Beauty Expo 2025 barometer pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia

Populer

Screenshot_20250809_093121_WhatsApp
Pameran Indo Leather Eat & Footwear (ILF) dan Indo Garment Textile (IGT) EXPO 2025 Dibuka
Screenshot_20250809_093121_WhatsApp
Pameran Indo Leather & Footwear (ILF) EXPO 2025, Alas Kaki Nasional Mencetak capaian positif
Screenshot_20250807_140108_WhatsApp
Pameran IndoBeauty Expo 2025 Pendorong Pertumbuhan Industri Kosmetik dan perawatan di Indonesia
Screenshot_20250806_172747_WhatsApp
Indohealthcare GAKESLAB Expo 2025, pameran inovasi teknologi kesehatan diikuti 12 negara
Screenshot_20250802_121745_WhatsApp
Pameran Indo Beauty Expo 2025 barometer pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia