Grup Salim kembali menunjukkan dukungannya terhadap bisnis makanan cepat saji di Indonesia. Lewat PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), Grup Salim menyuntikkan dana sebesar Rp40 miliar ke PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan yang mengelola gerai KFC di Indonesia. Dana ini diberikan dalam bentuk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 28 Mei 2025.
Melalui aksi korporasi ini, FAST menerbitkan hingga 533 juta lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp150 per lembar. DNET mengambil bagian sebanyak 266,6 juta saham, yang secara otomatis menaikkan kepemilikannya dari 35,84% menjadi 37,51%. Artinya, Salim Group kini memiliki porsi lebih besar dalam bisnis KFC Indonesia.
Manajemen FAST menyampaikan bahwa suntikan dana ini tidak memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional maupun kondisi keuangan perusahaan. Sebaliknya, dana segar tersebut akan digunakan sebagai modal kerja, membantu memperbaiki struktur keuangan, serta mendukung kelangsungan dan ekspansi bisnis di masa depan. Saat ini, FAST memang sedang berupaya menyeimbangkan kondisi keuangan, terutama karena memiliki modal kerja negatif dan liabilitas yang melebihi 80% dari total aset.
Per Mei 2025, pemegang saham terbesar FAST adalah PT Gelael Pratama (40%), disusul oleh Indoritel/Grup Salim (37,51%). Sisanya dimiliki oleh investor publik, termasuk BBH Luxembourg, serta saham treasuri dan publik lainnya di bawah 5%. Suntikan modal ini mempertegas komitmen Salim Group untuk terus terlibat dalam pertumbuhan bisnis KFC di Indonesia.